Islamic Widget

Sabtu, 25 September 2010

SMS Lebaran

Ah, lebaran memang setiap tahun dinantikan. Meski kita berada di ujung dunia, semampunya kita untuk bisa ke kampung halaman. Kata orang,"Tidak afdhol jika tidak berlebaran di kampung halaman."

Hmmm..sah-sah saja sih untuk bisa berlebaran di kampung halaman. Apalagi momen tersebut akan mengingatkan kita dengan kampung halaman, teman kecil hingga suasana masa lalu yang hanya bisa kita kenang. Terlebih lagi, ampunan dari orang tua dan handai taulan. Padahal, Islam tidak mengajarkan kalau minta maaf hanya pada waktu lebaran saja dan tidak harus berdesak-desakan untuk bisa pulang kampung pas Idul Fitri tiba.

Biarlah...toh mereka memakai uang sendiri. Ternyata bagi yang dokunya mepet dan tidak bisa ke kampung halaman, mereka biasa mengirim pesan pendek (short message service/sms).

Meski sudah ada situs jejaring sosial, layanan sms pun masih menjadi tempat bagi masyarakat. Katanya, kurang afdhol jika tidak langsung (meski hanya lewat sms).



Nah, dari sekian banyak sms yang masuk, kita pasti mengenal pengirimnya. Saya mengutip pernyataan Prie GS, seorang penulis buku motivasi yang menulis demikian:

"Maka ketika di antara berondongan SMS itu masih terselip ada nama kita di dalamnya, ada SMS yang ditulis khusus untuk kita, ia akan segera menjadi SMS yang berbeda. Ia dekat, khusus, dekat dan penuh cinta. Ia sungguh SMS yang menggoda kita untuk segera membalas dengan kekhususan pula. Maka jika engkau mencintai saudaramu, kenapa engkau tak menggenapi cintamu dengan mengetik namanya dalam teleponmu. Karena hanya dengan menambahkan nama yang tak seberapa itu, engkau akan mendapatkan cinta saudaramu dengan kualitas yang tak pernah engkau duga sebelumnya."

Kamis, 23 September 2010

MLM Model Baru

Gw barusan dari kantin DPR di Senayan. Di meja kantin berserakan selebaran, tapi tebal.

Iseng-iseng gw lihat sekilas tampilan depan dari selebaran tersebut. Eittsss..ada gambar Ustadz Yusuf Mansur dan bukunya berjudul "The Power of Giving". Gw kira, ada tabligh akbar dengan penceramahnya beliau.

Pas gw buka ternyata menceritakan pengalaman beberapa orang terkait sedekah. Anehnya, setelah ditelusuri dan dibaca seterusnya, kok mendadak aneh.

Cara sedekah yang dimaksud mirip seperti model multi level marketing (MLM) yang dulu marak. Yaitu menstransfer uang ke dalam rekening, misalnya ke 4 rekening.

Nah, saat kita sudah masuk sistem, maka nama kita akan masuk ke nomor 4, dan secara otomatis rekening pertama akan terlempar.

Lantas, kita diwajibkan untuk menyebarkan list ini ke beberapa orang. Harapannya, langkah itu akan diikuti oleh lainnya.

Memang benar cara tersebut akan menyebabkan kita kaya mendadak. Apalagi yang menstransfer ke rekening kita juga banyak. Biasanya, dalam sistem MLM ini diwajibkan menstransfer Rp20 ribu. Kalikan aja dengan jumlah member kita yang berhasil direkrut. Bisa ongkang-ongkang kaki deh.

Masalahnya, apakah cara tersebut diketahui oleh Yusuf Mansyur? Apakah itu merupakan konsep sedekah menurutnya? Padahal kalau sedekah kan tidak mengharapkan imbalan.

Allah hanya menjanjikan dengan sedekah kita akan kaya. Namun rejeki yang diberikan itu datang dengan cara yang tiba-tiba, dan hanya Allah yang tahu. Bukan dengan cara MLM seperti itu. Itu mah namanya money game :)

Senin, 20 September 2010

Nilai Tukar Rupiah Bisa Tembus Rp8.800

Nilai tukar rupiah diperkirakan akan terus menguat ke level Rp8.800 per dolar AS.Arus dana asing (capital inflow) yang terus masuk ke Indonesia jadi pemicunya.

“Meski sepekan lalu tertekan, rupiah diperkirakan akan tetap menguat hingga akhir tahun,” ungkap ekonom Standard Chartered Bank Eric Sugandhi kepada SINDO di Jakarta, Senin (20/9/2010).

Dia memprediksi, rupiah akan bergerak di level Rp8.800 per dolar AS hingga akhir tahun.
Jika dilihat dari fundamental, rupiah justru lebih bisa menguat di kisaran Rp8.700 - 8.800 per dolar AS hingga akhir tahun.


Selain ditopang oleh capital inflow, lanjut dia, penguatan tersebut juga karena pemulihan ekonomi Indonesia relatif lebih tinggi dibandingkan negara lain sehingga akan menarik investasi asing (foreign direct investment/FDI).Prediksi Indonesia yang akan masuk sebagai Investment Grade juga akan memicu beragam investasi masuk ke Indonesia.

“Termasuk pengelolaan utang Indonesia yang cukup prudent,”tambahnya.

Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) akhir pekan lalu,rupiah ditutup melemah 5 poin (0,05%) dari Rp8.980 menjadi Rp8.985 per dolar AS. Padahal rupiah sempat berada di posisi terkuatnya di level Rp8.954 per dolar AS pada 14 September 2010.Kondisi tersebut justru lebih baik dibandingkan penutupan pada 8 September lalu di level Rp9.016 per dolar AS.

Secara terpisah,pengamat ekonomi Farial Anwar mengatakan, penguatan rupiah masih akan terjadi terutama akibat inflow yang masih besar.Apalagi bunga di Amerika Serikat sudah kecil sehingga banyak investor yang masuk ke Asia karena imbal hasil (yield) masih tinggi.

“Kondisi pasar sekarang sudah ada aktivitas, tapi belum seramai sebelum libur Lebaran karena masih ada perusahaan yang masih libur. Untungnya masih ada inflow,” katanya.

Kendati demikian, investor saat ini lebih didominasi dan disebabkan oleh spekulan yang bermain di pasar modal.Saat ada sentimen negatif sedikit, pasar akan langsung jatuh. Menurut Farial, kondisi pasar saat ini sudah bubble karena investor senang goreng menggoreng. Hal itu lebih karena yield Indonesia masih lebih menarik dibandingkan pasar regional dan global.

“Bagaimana tidak, yield SBI 6,5% dan SUN 11%, itu lebih menggiurkan bagi ritel. Makanya menyerbu Indonesia dan juga berdampak ke penguatan rupiah,”tambahnya.

Farial mengatakan, rupiah tidak terus-terusan menguat. Prediksinya, rupiah akan bergerak di level Rp8.950-8.970 tahun ini dan hanya akan bergerak di level sekitar itu.

“Rupiah tidak akan turun lagi dari itu. Itu level terkuat karena BI akan melakukan intervensi,” tambahnya.

Minggu, 19 September 2010

Menulislah!!!

Pramoedya Ananta Toer pernah berkata Orang boleh pandai setinggi langit. Tapi selama ia tidak menulis, maka ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.

Wow..Super Luar Biasa. Itu kalau kata Pak Mario Teguh dalam acaranya Mario Teguh Golden Ways. Kata-kata tersebut begitu menyemangatiku untuk menjalani profesiku saat ini yaitu kuli tinta. Meski masih moody, kini mulai kupaksakan dalam menulis blog, di luar tugas inti menulis berita.

Namanya juga belajar, tulisan yang ada di blog ini juga campur aduk mengenai banyak hal. Memang dalam menulis blog seharusnya ada spesialisasi sehingga akan membuat blog tersebut menarik. Tapi kini prespektif tersebut sementara aku abaikan dulu.

Dengan menulis, maka Anda mewariskan rahasia kehidupan Anda. Anda akan menyejarah dan terbebas dari uneg-uneg yang menggelayut pikiran.

Karena menulis itu adalah bukti kecerdasan yang terus dilatih baik kecerdasan emosional, pikiran dan lain-lain.

So, dont waste your time now. Kaite kudasai. Menulislah!!

Sabtu, 18 September 2010

Kenali Pasangan Tanpa Pacaran


Kehidupan modern ini membuat semuanya serba instan. Tak terkecuali mencari jodoh alias pasangan. Beragam acara cari jodoh pun digelar contohnya Take Me (Him) Out Indonesia atau acara sejenis seperti Katakan Cinta, Cinta Monyet dan sebagainya.

Nah, dengan perkembangan teknologi, manusia semakin dipermudah seperti dengan adanya situs jejaring sosial seperti Facebook, Friendster, Twitter, Plurk, Koprol dan media lainnya yang memungkinkan hubungan dengan orang lain begitu dekat. Bahkan tidak ada lagi ruang privasi yang tersekat.

Dengan media jejaring sosial tersebut, kita pun bebas menentukan siapa yang akan menjadi teman atau bahkan lebih dari sekadar teman bagi kita. Bahkan beberapa waktu lalu, Facebook menjadi kambing hitam atas pelarian seorang wanita yang dikira diculik oleh cowok, teman mayanya itu di situs jejaring sosial.



Padahal, kita pun memiliki tuntunan untuk mencari jodoh. Untuk mengenal calon tanpa pacaran dapat kita ketahui melalui cara-cara yang efektif, yaitu :

1. Bertanyalah kepada orang yang dianggap paling dekat dengan calon tersebut yang dapat dipercaya sehingga Insya Allah informasi yang kita dapatkan cukup objektif. Dari sinilah kita dapat mengenali sifat-sifat yang tidak nampak dalam tampil sekejap dan sifat-sifat ini penting bagi yang ingin membangun rumah tangga bersama.

Dalam sebuah syair diungkapkan
"Jika kamu ingin bertanya tentang seseorang tanyalah kepada orang terpercaya yang paling dekat dengan orang tersebut (sahabat), karena orang yang saling bersahabat itu saling mempengaruhi"
.

Namun untuk mengetahui penampilan/fisiknya tentu dengan melihat dan cara melihatnya tanpa sepengatahuannya.



2. Untuk mendapatkan kemantapan, lakukanlah sholat istikharah dan mohonlah kepada Allah karena Dia yang paling tahu mana yang terbaik untuk kita. Rasulullah saw bersabda :
Kalau Anda menginginkan sesuatu maka lakukan salat dua rakaat, rakaat awal setelah membaca al-Fatihah membaca al-Kafirun dan pada rakaat kedua surat al-ikhlas lalu berdoa
...... ( doa istiharah).

3. Setelah memiliki kecenderungan yang kuat untuk mempersunting maka langkah selanjutnya adalah perkenalan (ta'aruf) antar keduanya secara lebih dekat yaitu secara langsung, namun tetap menjaga norma-norma Islam.

4. Setelah itu, maka diteruskan dengan proses berikutnya sampai akad nikah. Tentu dalam hal ini kedua keluarga memiliki kontibusi yang sangat dominan. Karena keterangan no 1-3 baru menjelaskan bagaimana mengenali sang calon tanpa pacaran.

5. Kenapa untuk mengenali sifat-sifat calon tidak melalui pacaran terlebih dahulu ? Karena Pernikahan yang diawali dengan pacaran dapat diibaratkan membeli buku yang dijadikan contoh(sample) dari jenis buku yang mahal.

Umumnya buku yang seperti ini di toko-toko buku dibungkus dengan plastik rapat disertai peringatan yang bertuliskan "Membuka berarti membeli" sehingga bagi para pembeli untuk mengenali buku tersebut secara terperinci ada dua pilihan, yaitu pertama, dengan membuka buku tersebut dan membacanya, akibatnya buku tersebut sangat
lecek dan makin lusuh bila semakin banyak orang yang membacanya. Akhirnya hampir semua pembeli menolak untuk menerimanya sebagai barang beliannya kecuali sangat memaksa. Membeli buku seperti inilah ibarat pernikahan yang diawali dengan pacaran.

Pilihan kedua, karena buku tersebut mahal terbungkus rapi dan membukanya adalah berarti membeli maka untuk mengetahui isinya sang pembeli bertanya kepada petugas melalui katalog komputer atau terlebih dahulu bertanya kepada orang yang telah memiliki dan membacanya sehingga dia memperoleh buku yang benar-benar baru
belum pernah disentuh oleh siapapun termasuk pembelinya. Inilah ibarat orang yang menikah dengan tidak proses pacaran tadi.

Pada interval menanti hingga akad nikah nanti memang sering terjadi rindu kangen dan seterusnya. Rindu yang seperti ini merupakan kerinduan yang menjadi kesempurnaan sifat manusia. Kerinduan yang tidak mampu di tolak oleh manusia itu sendiri.



Imam Ibnu Qoyyim mengkatagorikan sebagai rindu yang sah-sah saja terjadi pada setiap manusia dan manusia tidak mampu memilikinya dan menolaknya, sepanjang tidak dibawa oleh kerinduan tersebut kepada ma'siat kepada Allah bahkan kita bersabar untuk menahannya maka hal itu tidak apa-apa dan itulah rindu yang karena Allah. Tetapi jika rindu tersebut justru yang membawa kita ke jalan hawa nafsu itulah rindu karena hawa nafsu bukan karena Allah.
Wallahu'alam.

Kamis, 16 September 2010

Liburan Lebaran

Ah..sedih sekali meninggalkan kampung halaman. Setelah sepekan bernostalgia dengan keluarga dan sanak family, teman sekolah hingga tetangga, kini saatnya membanting tulang kembali di ibukota.

Dalam perjalanan hampir 9 jam ini (Pare-SBY dengan 3 jam, SBY-JKT dengan pesawat Mandala Air cuma 1 jam) plus nunggu ini itu mulai dari bus bandara, check in dan masih sempat menulis berita sebelum take off.

Perjalanan ini benar-benar kumaknai sebagai ajang silaturahim dengan kerabat. Selain itu yang pasti adalah minta maaf ke orang tua setelah setahun tidak bertemu, terakhir bertemu ya lebaran tahun kemarin.

Dianggap anak durhaka? Ga sampai laahh..lha wong saya masih sering calling-callingan dengan mereka. Bahkan kalau ada uang lebih ya dikirim ke kampung.

Sepanjang perjalanan tadi, ada hal-hal unik yaitu seorang wanita (ibu-ibu) yang tersinggung akibat disenggol bapak. Ibu ini marah karena dianggap melecehkannya dan sempat ada cek-cok mulut sebentar. Walau sang bapak bersikukuh tidak pernah menyenggol karena itu refleks akibat goyangan bus.

Pas mendekati terminal Purabaya (Bungur Asih), ada sekelompok pengamen. Uniknya cara mengamen mereka mirip dengan Klantink, finalis Indonesia Mencari Bakat di Trans TV. Baik itu alat yang digunakan maupun cara menyanyinya. Bedanya lirik yang digunakan lebih karangan pribadi ketimbang menyanyikan lagu orang. Asyiknya, mereka bisa ceplas-ceplos menyindir pemerintah atau hanya mengingatkan tentang Tuhan.

Setelah sampai di Bandara Internasional Juanda Surabaya, aku langsung check in. Karena membawa dua tas gede, maka satu tas boleh dibawa ke bagasi dan sisanya bisa dibawa ke kabin.

Sambil menunggu take off, aku ngecek email. Siapa tahu ada tugas baru dari bos atau ada kiriman rilis dan berita tambahan. Eh, ternyata ada rilis dari Bank Indonesia, meski bapuk. Tapi tak apalah, bisa nambah jadi tiga berita hari ini.

Gw buka laptop dan langsung menulis di situ sambil HP membuka email. Alhamdulillah, bisa selesai satu berita kilas.

Pulang lebaran ini gw naik Mandala Air dengan kode penerbangan 0567 berharga Rp659 ribu plus biaya airport tax Rp30 ribu.

Penerbangannya ontime bahkan diberikan waktu untuk check in terakhir pukul 17.55 wib. Padahal take off baru 18.35 wib.

Penerbangan ini cuma memakan waktu 1 jam 5 menit. Tumben kok cepet ya? Bukannya 1,5 jam? Ah..whatever..sing penting selamat!!

Penerbangan yang dipiloti oleh Hendry Saut ini lumayan enak jalannya, telinga tidak terlalu sakit waktu take off, dibandingkan Lion yang terasa sakit banget.

Apalagi kalau kita memakai HP yang punya fasilitas airplane mode, jd sedikit mengurangi kebisingan.
Trus tempat kaki juga agak longgar meski diisi oleh 24 x 6 penumpang.

Di balik kursi ada Majalah Mandala (internal)-nya yang digarap lumayan bagus, ada juga majalah "FlyBuy" yang menjual barang-barang berupa suvenir maupun barang-barang lain seperti jam tangan, parfum, aneka mainan dsb. Harganya reasonable kok.

Kita turun di Terminal 2 pukul 19.30 dan naik bus jepang, turun di terminal 3. Yang dimaksud bus Jepang ini adalah hibah dari Jepang, cuma udah dibranding dengan bus bandara Soetta.

Pas sampai di Terminal 3, gw menunggu bagasi. Cukup lama juga nih. Kalau gw lihat sekelilingnya sudah mirip dengan Bandara Changi di Singapura. Bedanya tidak ada karpet. Di sini sudah ada touchscreen display, bank, resto lengkap dengan hiburan musiknya.

Yang males, nunggu bus bandara. Masa sudah sampai sejak pukul 20.00, bus baru berangkat jam21.30. Hmmmmm..hanya bisa mengelus dada aja sambil menyodorkan uang tiket Rp20 ribu. Habis ini masih cari taksi Ekspress atau bajaj ke kosan. Dan segera mimpi indah menyambut hari esok.

Ingat, Jakarta adalah tempat persaingan dahsyat. Di sini kita harus lebih kreatif di antara orang-orang kreatif. Ingat pula pesan Bang Napi, waspadalah-waspadalah...

Selasa, 14 September 2010

Status Itu Penting

Mudik memang sesuatu tradisi yang menyenangkan. Namun saat semua orang menanyakan sesuatu yang belum bisa kita jawab tentu menjadi tantangan tersendiri.

Salah satunya adalah status. Status ini luas sekali, baik status kerjaan, status pernikahan hingga status harta.

Selepas hampir sepekan berada di kampung, semua keluarga dan sobat menanyakan ketiga status tersebut. Memang tidak ada salah dalam menanyakan status tersebut, namun status itu ternyata cukup mengganggu, apalagi status kita memang belum mapan dibandingkan dengan lainnya.

Ahhh..orang kampung saat menjadi orang perantauan memang akan dilihat dari statusnya, apakah ada perubahan atau tidak. Minimal dari segi fisik pribadi adalah gemuk atau malah menjadi kurus.

Gemuk di sini menandakan status kemakmuran di perantauan, begitu juga sebaliknya. Begitu juga yang ada di rumah, apakah itu perabotan hingga seisinya.

Hmmmm..semua masih memandang secara materi. Memang pandangan orang kampung itu tidak ada yang salah tentang hal ini karena mereka hanya memahami seperti itu.

Masalahnya adalah hal ini juga sekaligus menjadi tradisi dan menjadi satu rangkaian dengan mudik. Dan perspektif ini akan tetap ada, selama ada mudik.

Meski aku belum sukses hingga saat ini, aku akan tetap bersyukur karena kehidupanku sudah lebih bagus dibandingkan teman atau orang-orang di bawahku. Kerjaan ada, bisa beli HP, bisa kasih uang saku ke saudara, bisa beli kebutuhan rumah tangga, bisa mudik naik pesawat dan masih diberi kesehatan.

Satu lagi, status pernikahan. Tapi biarlah, jodoh memang sudah ada yang mengatur dan kita akan menjalaninya saja.

Kata Mario Teguh, hatimu adalah penentu bahagiamu. Jadi meski hatimu sedang gundah karena statusnya belum jelas, tapi kamu harus berpikir positif dan segera bertindak dari kegundahanmu itu.

Status itu penting? Tergantung dari caramu memandang saja.

Rabu, 08 September 2010

Mudik Pakai Kerata Api Listrik

Alhamdulillah..bisa mudik menjelang akhir Ramadhan. Biasanya selalu pas takbiran atau malah pas habis sholat Idul Fitri.

Beginilah nasib anak perantauan yang nasibnya cuma bisa mudik setahun sekali, sebenarnya bisa saja mudik sesering kali tapi alasan ongkoslah yang menyebabkan hal itu terhambat.

Lagipula kalau tidak ada agenda yang penting di rumah, kenapa harus pulang kampung??hahaha..dasar anak durhaka.

Kemarin mulai mudik dengan kereta api eksekutif. Sebenarnya sudah dua kali lebaran ini saya mudik dengan menggunakan moda transportasi murah meriah tersebut.

Tapi ada yang berbeda soal pelayanannya, kali ini semua jenis layanannya sudah mulai dibenahi. Ini juga menjadi antisipasi karena penumpang kereta api banyak berkurang akibat tersedot atau beralih ke pesawat terbang.

Pertama, saya melihat pelayanan penjualan tiket. Kali ini penjualannya sudah lebih modern karena menggunakan jasa call center. Meski belum sempurna betul, tapi cukup saya acungi satu jempol buat layanannya. Sayangnya, penumpang pun belum beralih menggunakan jasa ini karena masih dianggap repot, apalagi yang belum melek teknologi.

Keluhan yang paling sering adalah susah nyambung dan tiket sudah habis. Padahal, calo di sekitar stasiun masih banyak. Alias tiket ini sudah diborong dan malah diperjualbelikan kembali melalui calo tersebut.

Tapi, yang bikin saya jengkel, kenapa tarif penjualan via agen lebih murah daripada penjualan via call center yang dibayar via ATM? Saya justru kena beban biaya administrasi sebesar Rp7.500. Sungguh biaya yang mungkin bagi sebagian orang itu kecil, tapi menurut saya itu besar. Padahal, layanan ini sudah online dan paperless. Aneh..

Kedua, saya salut dengan pelayanan penyambutan penumpang. Dimulai dari pintu masuk hingga penumpang duduk. Ternyata ada seorang pramugari (kalau di kereta namanya apa ya?) yang menyebutkan perjalanan dengan memakai kereta tersebut, termasuk ucapan terima kasih, penyebutan masinis, lama perjalanan hingga layanan yang diberikan selama perjalanan. Sayang suara speakernya masih jelek sehingga kedengaran tidak jelas.

Ketiga, hiburan. Ini yang paling asyik dan persis dilakukan seperti layanan bus antar kota antar propinsi (AKAP). Ternyata ada KA Tv yang menyajikan hiburan berupa musik hits, info layanan masyarakat, film, dan hiburan layaknya televisi sungguhan.

Tampaknya cara tersebut betul-betul dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menggaet penumpang. Apalagi saya sempat masuk ke ruang pengoperasian layanan ini. Meski berada di ruang sempit samping toilet, tapi alat yang digunakan sudah cukup modern, jika tidak mau dibilang tradisional. Sayang juga audionya kurang terdengar hingga kursi belakang gerbong karena harus bersaing dengan deru kereta.

Keempat, colokan listrik. Wah, ini pertama kalinya saya merasakan bantuan luar biasa dari layanan ini. Apa jadinya saya jika pekerjaan yang saya lakukan dengan ponsel justru mati tiba-tiba karena baterainya habis. Untung ada colokan, jadi kerjaan saya bisa beres. Btw, saya hanya menemui layanan ini di kereta Argo Bromo Anggrek jurusan Jakarta - Surabaya. Saya belum ngecek di jurusan yang lain.

Kelima, toilet. Ini saya akui pelayanannya masih kurang karena tidak ada air yang cukup. Sementara kebutuhan air saat perjalanan merupakan hal penting. Untung, toiletnya tidak bau parah, meski airnya sedikit.

Sebenarnya ada kran, tapi tidak berfungsi. Alhasil, cuma ganti pakai tisu. Coba dong dibenahi dan kalau bisa ditambah mushola atau tempat ibadah.

Keenam, waktu perjalanan. Saya rugi satu setengah jam karena proses berangkat yang sudah mulai ngaret. Bagaimana mau maju kalau kita tidak memerbaikinya?

Apalagi ya? Kalian komentar saja deh, apa yang kurang dan apa yang bagus. Ini demi peningkatan layanan publik. Bagaimanapun juga layanan ini adalah jasa yang akan menjadi pilihan para traveller jika bepergian. Kalau tidak bagus, penumpang pun tidak mau masuk. Kalau sudah begini, Kapan Indonesia bisa menyaingi negeri tetangga? Jangan ribut mulu donk..

Senin, 06 September 2010

Ekspansi Kredit Bisa Terhambat

Upaya perbankan menggenjot kredit terganjal oleh peraturan baru Bank Indonesia (BI) mengenai giro wajib minimum (GWM) dan rasio penyaluran kredit terhadap dana simpanan (loan to deposit ratio/LDR).

Berdasarkan peraturan baru tersebut, GWM perbankan naik dari 5% menjadi 8% terhadap dana pihak ketiga (DPK) dalam rupiah.Sedangkan LDR dipatok 78–100%. Peraturan GWM baru ini berlaku mulai 1 November sedangkan ketentuan LDR efektif per 1 Maret 2011.

Ketua Umum Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) Sigit Pramono mengkritisi peraturan tersebut.Dia menyebut, kebijakan BI cenderung impulsif dan terlalu mengirimkan sinyal campuran (mixed signal) ke pasar.

“Mengaitkan LDR dengan GWM itu salah.Satunya ngegas, satunya ngerem. Di satu sisi ingin menggenjot kredit, tapi di sisi lain GWM dinaikkan,” ujarnya kepada harian Seputar Indonesia (SINDO) Senin (6/9/2010).

Dia melanjutkan, akibat kebijakan yang bertentangan tersebut, perbankan tertekan.Padahal, pertumbuhan kredit secara nasional hingga Agustus 2010 sudah mencapai 20,3% (year on year/yoy),sesuai target awal BI.Pertumbuhan kredit ini juga sudah sesuai dengan kemampuan perbankan dan daya serap sektor riil. Dampak lebih jauh,rasio kredit bermasalah (non performing loan/ NPL) bisa meningkat tahun depan.

Sigit menilai, untuk merangsang pertumbuhan kredit,BI tidak perlu ruwet dengan menerapkan kebijakan LDR berbasis GWM.Cukup dengan mematok pertumbuhan kredit setiap bank sesuai dengan target.Jika memakai ukuran LDR berbasis GWM, dikhawatirkan ada bank-bank yang tidak dapat memenuhi ketentuan sehingga penyaluran kreditnya terkesan dipaksakan.

”Kredit tumbuh tapi bahaya,” tegasnya.

Presiden Direktur Bank CIMB Niaga Arwin Rasyid juga menyatakan keberatan atas kebijakan baru BI.Sebab, naiknya GWM akan berdampak ke biaya dana (cost of fund) perbankan.

”Dampaknya belum kita hitung,tapi yang jelas GWM naik berarti biaya juga naik dan mengurangi ekspansi kredit,”ujarnya.

Dia mengalkulasi,berdasarkan DPK semester I/2010 yang mencapai Rp104 triliun, maka perseroan harus menyetor GWM primer lagi sebesar Rp3,12 triliun ke BI,sehingga totalnya menjadi Rp8,32 triliun.

Kendati biaya bunga naik, lanjut Arwin,hal tersebut belum akan berdampak ke bunga kredit. Bahkan, dari segi LDR perseroan juga diperkirakan masih aman, yaitu di kisaran 85%.

Pendapat senada dilontarkan, Wakil Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja, yang menilai kenaikan GWM berpotensi untuk menaikkan biaya-biaya (costs).

“Misalnya biaya dana dan biaya overhead untuk kompensasi kenaikan GWM tersebut,”ucapnya.

Menurut Jahja,pasar membaca kebijakan BI tersebut sebagai pengetatan likuiditas untuk memerangi ekspansi kredit perbankan yang LDR-nya sudah tinggi.Kebijakan ini juga dinilai bertujuan mendorong kredit pada 2011 oleh bank-bank yang LDR-nya tidak sesuai dengan ketentuan kisaran 78- 100%.Namun, kebijakan yang sejatinya untuk mendorong perbankan agar lebih ekspansif tersebut baru bisa berjalan efektif jika diiringi oleh ekspektasi inflasi yang sesuai.

“Asumsinya, inflasi pada awal tahun depan harus dapat dikendalikan dengan baik,”ujarnya.

Saat ini LDR BCA sudah naik menjadi 51,4% dari sebelumnya 48,6%.Namun angka tersebut masih jauh dari ketentuan baru BI mengenai LDR yang berlaku mulai Maret tahun depan.

”Kami mengaku kesulitan jika harus memenuhi rasio yang diinginkan BI.Pasalnya, kredit juga tidak bisa dipaksakan dan harus disalurkan secara hatihati,” kata Direktur Utama BCA DE Setijoso.

Sementara itu,Wakil Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Evi Firmansyah berpendapat, peningkatan GWM dapat mendorong naik bunga kredit.

“BI menjalankan strategi yang seolah-olah cukup cerdik untuk mengantisipasi inflasi dengan mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI Rate).Namun, di sisi lain menaikkan cost of fundperbankan nasional,”katanya.

Menurut Evi, dampak dari kenaikan GWM baru akan dirasakan secara efektif oleh perbankan pada 2011. Sebab, pada Desember 2010, seperti tren yang selalu berulang pada akhir tahun,volume bisnis umumnya selalu mengendur.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Mirza Adityaswara setuju dengan langkah yang dilakukan BI, yaitu mempertahankan BI Rate dan meningkatkan GWM primer.BI sudah melihat perlunya dilakukan pengetatan moneter ketika inflasi dan impor mencapai sudah begitu tinggi.

“BI melakukannya (menahan inflasi) bukan secara langsung menaikkan suku bunga namun dengan menaikkan GWM,”tuturnya.

Kendati demikian, sambung Mirza,kebijakan itu juga memiliki dampak negatif yaitu perbankan akan meningkatkan biaya dana yang otomatis mendongkrak suku bunga kredit.

”Dampak kenaikan GWM adalah bunga yang juga akan naik,”tandasnya.