Islamic Widget

Sabtu, 30 April 2011

Sarjana Mencari Cinta


Di..
Hari ini aku kena pemutusan hubungan kerja (PHK). Aku terbukti melakukan kesalahan yang mungkin sebenarnya bisa dimaafkan oleh pimpinan perusahaan.

Tapi sejak awal, aku sudah menandatangani kontrak kerja tiga bulan. Jika hasilnya memuaskan, maka kontrak kerja akan diperpanjang sesuai kesepakatan.

Pas sekali kesalahan yang ku buat terjadi mendekati masa akhir kontrak kerja. Malang tidak bisa ditolak, aku pun diberhentikan kerja berbarengan dengan kontrak yang sudah habis.

Jika aku boleh membela diri, sebenarnya pimpinan perusahaan sudah memaafkan kesalahan yang ku buat. Bahkan dalam penilaian seminggu sebelum kontrak berakhir, bos masih memberiku nilai di atas rata-rata. Tapi apa bisa di kata, nasi sudah menjadi bubur. Omongan bos sudah tidak bisa ditarik dan aku menjadi pengangguran sekarang.

Di..
Mencari kerja ternyata juga tidak gampang. Hampir selama sebulan ini aku bolak balik kirim lamaran kerja lagi, tapi hasilnya nihil. Tawaran dari teman pun sudah ku coba, tapi hasilnya pun sama.

Aku pikir dulu, selama memiliki ijazah Sarjana dari perguruan tinggi negeri akan gampang mencati kerja. Ternyata bayanganku salah, cari kerja itu susah susah gampang. Kebanyakan susahnya daripada gampangnya.

Di...
Apakah salah kalau aku terlalu memilih-milih pekerjaan? Bukankah kalau mencari pekerjaan harus disesuaikan dengan latar belakang pendidikannya ya? Misalnya kalau kita kuliah di Ekonomi Akuntansi, maka kita bekerja di bidang akuntan. Kalau kita belajar sastra, kita bisa bekerja di penerbitan, menjadi penerjemah, editor atau hal-hal yang berhubungan dengan bahasa. Tapi entahlah Di..sepertinya aku sudah putus asa mencari kerja.

Di...
Apakah benar kalau sistem pendidikan nasional hanya menyiapkan lulusan yang siap bekerja sebagai karyawan, dibandingkan seorang wirausaha?
Tapi kalau berdasarkan pengalaman yang ku alami, aku juga tidak kunjung mendapatkan kerja, apalagi menjadi wirausaha. Aneh..

Di...
Kemarin aku bertemu dengan Presiden Direktur Entrepreneur College Khoirussalim. Beliau sangat prihatin dengan kondisi sistem pendidikan nasional di tanah air. Bagaimana tidak Di..minat lulusan perguruan tinggi untuk menjadi wirausaha masih minim.

Dari catatannya, sekitar 89,3% dari lulusan Diploma 3 lebih memilih untuk menjadi karyawan. Makanya sekarang banyak berdiri lembaga pendidikan Diploma yang menjanjikan pasti kerja selepas kuliah. Bahkan sebelum lulus pun, sudah ditawari kerja. Entah kerjanya sebagai apa..


Tidak jauh dari angka itu, sekitar 83,1% dari lulusan Sarjana (S1) juga memikirkan hal yang sama, menjadi karyawan. Mirisnya, cuma 5% dari total mahasiswa lulusan seluruh perguruan tinggi di tanah air tahun lalu yang berminat menjadi pengusaha.

Dari data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2010 lalu mencatat jumlah pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 8,32 juta orang atau 7,14% dari 116,53 juta orang angkatan kerja. Jumlah itu menandakan jumlah penduduk yang cukup besar, terbatasnya peluang kesempatan kerja di sektor formal dan potensi sumber daya alam yang belum dapat dimanfaatkan optimal.

Tapi aku juga tidak tahu Di..jumlah pengangguran yang biasa dikutip dari Badan Pusat Statistik (BPS) itu apakah benar atau salah. Masalahnya, persepsi pengambilan contoh oleh pemerintah dengan versi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) berbeda, terutama standar upah minimum per hari yang diterima masyarakat.

Ah, itu mah tugas negara ya Di..
Alhamdulillah, aku masih bisa makan nasi Di..
Bayangkan di pnggir jalan masih ada saudara kita yang belum bisa makan nasi, atau ada juga yang terpaksa makan nasi basi yang dikeringkan (nasi aking) atau bahkan yang tidur bersama di kandang kambing.

Tapi aku juga bingung Di..aku sekarang harus bagaimana??kerja di-PHK. Lamaran kerja tak kunjung diterima. Kalaupun diterima, itupun berbeda jurusan dengan kuliah yang aku ambil.

Namun yang membuatku salut Di...keinginan menjadi wirausaha justru muncul dari lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Prosentasenya hampir mencapai 21% dari seluruh lulusan SMP di tanah air. Apalagi mereka adalah notabene yang tidak mampu untuk melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA). Ah..ngga tahu laahhh..tambah pusing.

Di..
Aku ingat sejak kecil, terutama pas di Taman Kanak-Kanak (TK) dulu, aku selalu diajari menyanyi. Misalnya,"Naik-naik ke puncak gunung. Tinggi-tinggi sekali. Kiri-kanan kulihat saja banyak pohon cemara..
Kamu masih ingat lagu itu Di??
Jujur aku bingung dengan lagu itu. Dari awal kita sudah diajak untuk semangat dan penuh motivasu untuk mencapai puncak. Tapi tiba-tiba kita seakan kehilangan konsentrasi. Setelah melewati jalan yang tajam dan mendaki, lalu bingung mau ke mana, kita mau ngapain dan terpaksa deh kita hanya bisa menoleh ke kanan dan ke kiri aja alias ngga maju-maju! Aneh ya??

Atau kamu masih ingat Di..dengan lagu," Naik kereta api..Tut..Tut..Tut..siapa hendak turut. Ke Bandung Surabaya. Bolehlah naik dengan percuma. Ayo kawanku lekas naik. Keretaku tak berhenti lama."

Sekilas memang tidak ada masalah dengan lagu itu ya Di..
Tapi ternyata kita sudah diajari sejak kecil dengan sikap tangan di bawah alias gratis melulu. Pantesan Perusahaan Jawatan Kereta Api rugi terus karena penumpangnya tidak pernah bayar.

Sudahlah Di..
Aku pasrah aja.
Untuk mempertahankan hidup, aku harus rela banting stir. Mau kotor-kotor dan tidak terlalu pilih-pilih pekerjaan. Ada pepatah yang bilang, kalau mau jadi wirausaha, harus berani "kotor-kotor" dulu. Alias mau bekerja keras, pantang menyerah dan tekun.

Aku kemarin juga baru saja ketemu dengan Mantan Menteri BUMN Sofyan Djalil yang menjelaskan jumlah wirausaha di Indonesia kalah jauh dengan negara di kawasan Asia seperti Korea, Jepang atau bahkan hanya dengan Filipina.

Di Korea rasio pengusaha dibanding populasi penduduk sudah mencapai 1:20. Di Jepang sudah mencapai 1:23. Filipina sudah 1:63. Sementara Indonesia masih 1:83.

Di...
Sebenarnya, Tuhan sudah memberikan kita sebuah otak yang supercanggih dibandingkan seluruh komputer yang ada di dunia. Masalahnya, kita tidak tahu di mana tombol ENTER-nya untuk segera mulai menjadi wirausaha. Yang ada, cuma tombol ENTAR-ENTAR..

Di...
Hidup itu ada di antara "B" dan "D". Yaitu "Birth" dan "Death". Di antara "B" dan "D" ada "C".
"C" di sini berarti "Choice". Jadi Hidup adalah sebuah Pilihan. Pilihan untuk menjadi pekerja atau wirausaha.
Jika tidak siap menjadi LEADER, maka kita harus siap menjadi FOLLOWER.


Di...
Aku sudah siap dengan apa yang terjadi di depan. Meski belum menampakkan hasil, aku mantabkan langkahku berwirausaha kecil-kecilan. Toh, kalau aku gagal, setidaknya aku jatuhnya ke depan alias sudah setahap menjadi wirausaha, bukan menjadi pekerja.


Di...
Aku mantabkan langkahku menjadi wirausaha agar segera dapat menjemput bidadari impianku yang sudah disiapkan oleh Tuhan di sana. Di mana??? entah..aku sampai sekarang juga masih mencarinya...^_*

Minggu, 24 April 2011

Just in Bibir

Kemarin, penyanyi yang ngetop via akun media sosial Justin Bieber datang ke Jakarta untuk memuaskan penggemarnya di Indonesia.

Pelantun "Baby", "One Time", "Pray" hingga "Never Say Never" ini bisa membuat para ABG histeris, bahkan di bandara Soekarno Hatta sekalipun, walau konser ada di Sentul Internasional Convention Center (SICC).

Saya tidak akan membahas siapa Justin Bieber dan bagaimana kiprahnya di dunia permusikan dunia. Kalau kalian tidak tahu, ya kebangetan. Tapi kalau pun tidak tahu, ya tidak usah perlu tahu kalau tidak mau tahu. Hehehe..

Akhir-akhir ini banyak bintang baru bermunculan melalui media sosial. Sebut saja, duet Shinta-Jojo yang melakukan lip sing Keong Racun, Udin Sedunia dengan lagu kocaknya atau Briptu Norman dengan goyang Chaiya Chaiya.

Lantas, apa yang dilakukan masyarakat dengan memuja-muja "artis dadakan" itu?? Dalam konser Justin Bieber kemarin, para ABG (yang kebetulan tidak bisa beli tiket konser) sampai rela menunggu dari pagi hanya untuk bisa bertemu (walau dari jauh) idolanya itu. Bahkan dalam pengakuannya, ada yang rela tidak makan agar tidak kelewatan si idola ngacir.

Ternyata benar, petugas keamanan bandara mengecoh artis untuk keluar melalui pintu yang lain. Otomatis, ABG labil ini histeris karena merasa dibohongi. Duh!

Apakah untuk memuja sang artis harus bertindak demikian? Kok saya merasa, ribet banget jadi penggemar (fans) "artis" itu artis-artis lainnya. Kita tidak mendapat apa-apa, malah rela "menyiksa diri" dengan tidak makan, menunggu dari pagi, lari pontang panting atau apa lah itu.

Padahal untuk menjadi penggemar, bukankah kita "seharusnya" meneladani (terutama) hal yang positif dari yang diidolakan itu.


Untuk kalian penggemar siapapun, idola tentunya akan ikut membentuk karakter kita terutama gaya hidup. Idola seharusnya bisa menjadi penuntun ke jalan yang lurus, pengingat dari alpa (kesalahan), penyemangat di saat lesu atau bahkan menjadi motivator yang bisa memacu untuk sukses.

Lantas, apakah idola kalian sudah termasuk kategori tadi? Jangan-jangan, Anda hanya mengidolakan Just in Bibir (hanya di bibir) dan ujung-ujungnya malah Anda harus mengeluarkan kocek besar hanya untuk mengikuti gaya hidupnya.

So, jadilah diri sendiri. Optimalkan kemampuan, bukan hanya menjadi seperti idola, tapi jadikan ia sebagai gambaran, panutan atau teladan untuk bisa maju.

Senin, 18 April 2011

Ramalan SM*SH

Tadi siang, peramal Ferry Purwo dalam acara musik Dahsyat di RCTI meramal boyband SM*SH. Meski tidak semua anggotanya diramal,berikut cuplikan ramalannya:

Reza
8 Maret 1984
Energinya mulus,tipe pemalu,lebih toleransi ke teman,bisa membangkitkan teman menuju lebih baik. Jiwa orangnya penurut,terutama ke orang tua. Karena penurut, maka dia reaktif terhadap siapapun.

Bisma
27 November 1990
Punya ambisi kuat,ada suatu cita-cita untuk ingin tampil sendiri dan itu bagus. Jadi,dia akan berkarya lebih baik. Dilihat dari karakter suara, Bisma punya Percaya Diri kuat, tapi jangan kaget kalau dia bisa bikin album sendiri suatu saat nanti.

Ilham
29 Agustus 1995
Punya jiwa yang tenang,lebih mengamati,tidak meledak-ledak,lebih cool. Tapi kalau urusan cinta,dia masih mikir diam-diam ceweknya yang dulu.

Rafael
16 November 1986
Punya jiwa dagang yang kuat,kalau tidak sukses di nyanyi bisa banting stir ke wirausaha. Ternyata, papanya juga pengusaha loh!

Yah,namanya juga ramalan. Itu cuma buat antisipasi aja,jangan terlalu dipercaya karena itu akan mengundang murka dari Tuhan. Sebagai manusia hanya diwajibkan ikhtiar,berdoa dan pasrah (tawakkal). Tetap "Senyum dan Semangat" ya..
Sent from my Psycholove Writer's BlackBerry®
powered by: www.didikpurwanto.blogspot.com

Ibuku Kartiniku

Ibuku bukan orang terkenal. Ibuku juga tidak memiliki harta seperti Malinda Dee senilai Rp 17 miliar. Namun Ibuku hanya seorang ibu rumah tangga di sebuah kampung di lereng Gunung Wilis Kabupaten Kediri Jawa Timur.

Selain mengurus suami, di usianya yang kini 45 tahun tetap bekerja mengurus sawah milik keluarga, peninggalan nenek tercinta yang telah meninggal 14 tahun lalu.

Sebenarnya sawah kami ada dua petak yang berukuran kurang dari seperempat hektare. Namun, pada tahun 2002 setengah dari ukuran sawah tersebut terpaksa dijual untuk membiayai kuliahku.

Yang membuat aku sedih, orang tuaku menjual sawah warisan itu tanpa sepengetahuanku. Padahal, aku dulu dilarang kuliah karena tidak memiliki biaya sepeserpun. Kalau bisa, anak-anak langsung bekerja sehingga tidak membebani orang tua. Tapi orang tuaku saat itu berprinsip kedua anaknya kelak harus lebih baik dari orang tuanya.

"Bapak dan ibu dulu tidak lulus Sekolah Dasar (SD). Tapi kamu harus lebih baik dari kami," itulah wejangan Ibu yang selalu diberikan kepada kedua anak tercintanya.

Di sela mengurus sawah yang cuma sepetak, Ibu pun membantu tugas bapak sebagai abdi negara, seorang Kepala Rukun Tetangga (RT). Meski tidak mendapat gaji, ibu pun mengurus Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dari hanya 30 ibu rumah tangga yang ada di RT kami.

Setiap hari ibuku datang ke masing-masing rumah untuk memberikan kabar terbaru program pemerintah dan mengajak ibu-ibu lainnya datang ke Balai Desa. Meski sudah memasuki era milenium (era tahun 2000-an), penduduk di desa kami belum memiliki pesawat telepon. Yang punya saat itu, hanya kepala desa. Itupun ditaruh di kantor balai desa. Kalau ada kabar apapun, pengumuman akan langsung disiarkan melalui speaker di masjid desa. Untungnya, jumlah warganya sedikit, kurang dari 1.000 warga dan bisa mendengar pengumuman ala masjid itu.

Saat ku berada di Bali untuk melanjutkan kuliah, aku sempatkan bekerja untuk menutup biaya sehari-hari. Waktu itu, tahun 2002 Bali sedang diguncang oleh bom. Keluarga di rumah pun kaget dan bingung harus bagaimana.

Yang ku ingat, orang tuaku lari ke Balai Desa dan meminjam pesawat telepon untuk menelponku, menanyakan tentang kabarku. Untungnya, jarak dari rumah ke Balai Desa hanya sekitar 1 km, jadi tidak repot. Untuk menyiasati agar tidak tekor, untuk menelpon itu dilakukan jam lima shubuh, saat pulsa menelpon masih murah. Dan mereka hanya menelpon sekitar 10 menit, karena uangnya kurang.

Aku berpikir, orang tuaku akan terus kesulitan untuk menghubungiku. Baru sekitar tahun 2004, aku bisa membelikan mereka sebuah telepon seluler seharga Rp 750 ribu. Itu sebuah telepon seluler termahal yang pernah kubeli karena aku hanya memakai telepon seluler seharga Rp 350 ribu. Itupun bekas. Tapi tak apalah, yang penting bisa komunikasi dengan keluarga.

Biar sama-sama murah, aku pun memaksa ibuku untuk memakai kartu telepon yang sama denganku. Hehehe..

Saat aku menyelesaikan tugas kuliahku tahun 2007, aku pun sempat pulang kampung untuk menengok keadaan keluarga. Saat ini ibu sudah tidak perlu repot lagi datang ke rumah-rumah menghubungi ibu rumah tangga yang lain untuk ikut kegiatan di Balai Desa.

Ibuku bisa seketika menelpon atau hanya mengirim pesan singkat, walau masih salah pencet huruf, ke masing-masing ibu lainnya. Tapi karena masih ada yang belum memiliki telepon seluler, ibuku tetap mengunjungi rumah-rumah sekalian silaturahmi.

Aku bangga pada ibuku. Walau bukan setenar Inul Daratista, sekaya Malinda Dee, secantik Luna Maya atau sebahenol Julia Perez, ibuku adalah Kartiniku.

Aku sadar, menjadi wanita memang tidak gampang. Banyak peran yang harus dijalankan untuk dirinya maupun untuk suaminya. Bagiku, #KartiniDigital bukan selalu wanita yang memanjakan dengan perangkat gadget terbaru. Tapi, #KartiniDigital adalah wanita yang mampu memanfaatkan perangkat digital untuk kemaslahatan sekitarnya,baik untuk diri, keluarga ataupun bangsa.

Ibuku terus memberikan semangat kepada satu anaknya yang kini bekerja di Jakarta dan satu lagi sedang kuliah di Jember, Jawa Timur. Dalam setiap panggilan teleponnya tiap Minggu, ibuku selalu berpesan kepada dua anaknya ini untuk selalu ingat kepada Tuhan dalam setiap tindakan, bersedekah dan membantu sesama. Itu saja cukup.

Menurut beberapa riset Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) di Jakarta tahun 2004, anak-anak memberi nilai ‘kurang’ pada orangtuanya di dalam memberikan pengertian terutama tentang bahaya narkoba. Kebanyakan dari mereka mengeluh bahwa orangtua tidak memberitahu mereka akan bahaya narkoba, walaupun kebanyakan orangtua mengatakan bahwa mereka memberitahu anak-anak mereka tentang bahaya narkoba.

Selain itu, saat ini banyak ditemukan video porno sepasang remaja yang direkam melakui perangkat digitalnya kemudian diunggah ke internet. Memang itu bukan hanya kesalahan remaja itu sendiri, tapi juga lingkungan dan peran orang tua yang salah dalam mendidik anak.

Menurut Karol Kumpfer dan Rose Alvarado, profesor dan asisten profesor dari University of Utah, dalam penelitiannya, menyebutkan bahwa kenakalan dan kekerasan yang dilakukan oleh anak dan remaja berakar dari masalah-masalah sosial yang saling berkaitan.

Di antaranya adalah kekerasan pada anak dan pengabaian yang dilakukan oleh orangtua, munculnya perilaku seksual sejak usia dini, kekerasan rumah tangga, keikutsertaan anak dalam geng yang menyimpang, serta tingkat pendidikan anak yang rendah.

Ketidakmampuan orangtua dalam menghentikan dan melarang perilaku menyimpang yang dilakukan oleh anak remaja akan membuat perilaku kenakalan terus bertahan.

Jadi, peran orang tua terutama #KartiniDigital minimal 15 menit setiap hari per anak membawa dampak yang sangat positif terhadap pertumbuhan anak. Apalagi, dengan perkembangan gadget yang semakin cepat memungkinkan anak masa kini tumbuh dewasa lebih cepat pula. Tanpa ada peran komunikasi dari #KartiniDigital ini, anak-anak akan menyalahgunakan kepercayaan orang tua.

So, memberikan kepercayaan kepada anak adalah proses untuk mempersiapkan dan melatih mereka untuk menghadapi dunia yang sesungguhnya. Jika dari keluarga kecil saja komunikasi lancar maka untuk membina hubungan masyarakat hingga negara pun tak akan sulit. Masalah-masalah yang terjadi di dunia remaja bisa diminimalisir.

Kamis, 14 April 2011

Menggugah Semangat Belajar Mahasiswa

"Berikan aku 10 pemuda maka akan ku ajak mengguncang dunia." Begitulah pesan Presiden Bung Karno menyemangati pemuda dalam membela bangsa.

Hanya dengan 10 orang saja, orang nomor satu di tanah air ini berharap bisa mendidiknya hingga mampu menggerakkan seluruh bangsa di tanah air.

Bung Karno melontarkan pernyataan tersebut hanyalah sebuah perumpaan. Untuk membangun sebuah bangsa diperlukan ketangguhan dari masing-masing individu dulu, baru akan mengubah masyarakat sekitarnya.

Memang untuk kondisi saat ini, mahasiswa tidak perlu pergi berperang melawan penjahat. Tapi yang diperlukan adalah membangun kompetensi diri agar bisa bersaing dengan lainnya. Kalau perlu, bisa bersaing dengan mahasiswa dari negara lain.

Begitu juga mahasiswa yang sampai saat ini masih dianggap sebagai agen perubahan di masyarakat. Tentunya agen perubahan menuju masyarakat yang lebih baik.

Sayangnya, mahasiswa saat ini mulai kehilangan ketangguhannya. Menjadi mahasiswa hanya dijadikan status di masyarakat bahwa ia bisa melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi, bukan mencari ilmu demi kehidupannya lebih baik.

Ada media yang menangkap tindakan mahasiswa sedang tawuran antarkampus hingga hura-hura di pusat perbelanjaan atau tempat hiburan malam. Belum lagi kabar pembunuhan, jual beli skripsi hingga tindakan asusila yang mengakibatkan kehilangan nyawa. Tragis.

Memang tindakan itu tidak dilakukan oleh mayoritas mahasiswa saat ini. Tapi itulah bukti bahwa sistem pendidikan di tingkat mahasiswa belum menyentuh pendidikan nurani yang mengharuskan mahasiswa bisa melihat sebab akibat dari segala sesuatu yang dilakukannya.

Bahkan Presiden Direktur Entrepreneur College Khoirussalim* pernah bilang sangat prihatin dengan kondisi pendidikan di Indonesia. Sistem pendidikan nasional hanya menyiapkan lulusannya siap bekerja sebagai karyawan, bukan sebagai wirausaha.

"Mentalnya hanya dididik sebagai buruh, bukan menjadi seorang pemimpin," ujarnya.

Padahal, sarjana-sarjana ini diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja agar ikut andil dalam menekan pengangguran. Misalnya, bisa dimulai dengan wirausaha bermodal kecil seperti reparasi komputer, jasa pengetikan, jual beli perangkat keras (hardware) dan lunak (software) atau apapun sesuai minatnya. Atau bisa dimulai dari seminar-seminar bisnis, motivasi atau pelatihan yang memungkinkan naluri bisnis mahasiswa terasah.

Dalam penelitiannya di tahun lalu, sekitar 89,3% dari lulusan D3 dan 83,1% lulusan S1 seluruh Indonesia memilih untuk menjadi karyawan. Hanya sekitar 5% saja yang berminat berwirausaha.

Khoirussalim justru bangga terhadap sekitar 21% lulusan jenjang pendidikan SLTP yang lebih berminat menjadi wirausaha.

Motivator termuda nomor satu di Asia Bong Chandra** juga menekankan pentingnya menjadi wirausaha. Masalahnya, sekitar 95% orang yang memilih menjadi karyawan akan hidup bagaikan dalam penjara. Lho??

Bagaimana tidak, mereka akan terpenjara oleh rutinitas pekerjaan mereka. Bangun pukul 6 pagi, berangkat pukul 7 pagi, pulang pukul 5 sore, belum lagi kalau ada lembur hingga harus menembus kemacetan kota. Mereka akan menekuni rutinitas itu setiap hari, kecuali hari libur kerja.

Bong menyebut orang yang dalam kondisi itu menjadi golongan 13 P (Pergi Pagi Pulang Petang Penghasilan Pas-Pasan, Pantat Pegal-pegal, Pala pusing-pusing). Ahh..nasib!!

Hidup itu pilihan. Makanya Bung Karno hanya memilih orang-orang terpilih untuk bisa berjuang dengannya. Namun perjuangannya tersebut bukan melawan penjajahan lagi, tapi lebih kepada bisa menjadi manusia yang bebas menentukan kekayaannya sendiri.

Dan kekayaan itu bisa dimulai dari sekarang, dari hal kecil dan dari diri sendiri!!

Sumber:
* Harian Warta Kota,Rabu 13 April 2011
** Chandra, Bong. 2011. Unlimited Wealth. Jakarta:Elex Media Komputindo

http://compfest2011.com/img/bannerblogging.png

Demam Boyband

Belum sembuh demam boyband SM*SH, kali ini dunia permusikan tanah air kembali disajikan kelompok band cowok lainnya seperti NSG Star, 3in1, Max5 dan boyband lainnya.

Lantas, apakah demam boyband ini bakal sesukses SM*SH di awal kemunculannya? Ataukah ini hanya pengisi waktu luang saat masyarakat jenuh dengan suguhan musik melayu ala Kangen Band, ST12, DBagindaz atau lainnya?

Semua boyband biasanya lahir dari kontes dancing yang menekankan koreografi unik. Bukan disebut boyband, jika tidak bisa bergoyang ala street dance.

Plus, wajah ganteng, terutama bermuka oriental akan menjadi nilai tambah (value) yang bakal bikin cewek-cewek jejeritan.

Sayangnya, anggota boyband kurang dipoles soal kualitas suara. Bahkan bisa dihitung, dari seluruh anggotanya yang memiliki kualitas suara di atas rata-rata.

Boyband pengekor SM*SH antara lain NSG Star. Band ini lahir dari tangan Nutyas Surya Gumilang (NSG), pemain musik yang menimba ilmu di London,Inggris. Band yang digawangi oleh Anggara Purnama Hadiansyah (Anggara), Gregorius Garo Helan (Gege), Novriansyah (Rian) dan Surya Atmaja (Surya Lee) ini memakai masuk dapur rekaman melalui label indie Good Sign yang sebelumnya bernama NSG Music Indonesia.

Tak berbeda dengan SM*SH, NSG Star juga lahir dari Youtube yang dipoles oleh Erma, koreografer asal Belanda yang sudah berkiprak di Jakarta dan menangani street dancer PeaceMakers. Sebagai fashion stylist, NSG Star memboyong Nicholas Saputra. Woww!!!


Personil NSG Star:

Anggara
“Life must go on, bagaimanapun keadaannya”
Sempat masuk dalam 50 besar Indonesia Idol 2007, si hitam manis yang pernah bernyanyi duet dengan Miss Universe di Kampung Sampireun ini membuat NSG memilihnya berkat karakternya yang kuat, range vokalnya yang lebar, dan suaranya yang merdu. Penggemar traveling kelahiran Garut, 5 Desember 1988 ini beberapa kali bermain dalam FTV dan merupakan mantan presenter acara Orkestra di TVRI.

Gege
“Ikuti arus yang mengalir dan percaya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.”
Dia adalah “the joker and bad boy” di NSG Star. Namun kemampuannya menari hip hop membuat NSG “jatuh cinta” dan memilihnya. Pria kelahiran Larantuka, Flores Timur, 25 Juni 1986 ini adalah alumni IKJS – Jurusan Tari dan telah memiliki banyak pengalaman menari di berbagai panggung seni, termasuk di Singapore Art Festival, Esplanade bersama seniman tari asal Papua, Jacko Siompo. Namun sebagai penari yang handal, penggemar Michael Jackson ini juga memiliki vokal yang khas dan melengkapi karakter musik NSG Star.

Rian
“Jangan pernah berkaca di kaca yang sudah retak.”
Rian adalah anggota termuda di NSG Star. Usianya baru 19 tahun, namun talentanya sangat mengagumkan. NSG menyebutnya sebagai pemilik “soft voice and rounded tone”, dan itulah alasannya memilih Rian sebagai salah satu anggota NSG Star. Lahir di Jakarta, 14 November 1991, Fresh Boy Majalah Kawanku 2010 ini memiliki pribadi yang lucu namun lembut.

Surya Lee
“Life doesn’t always go on our way, but we should be strong to overcome it.”
Lahir di Medan, 27 Agustus 1985, pemilik wajah oriental ini pernah menjuarai ajang Let’s Dance Competition di Global TV pada tahun 2004. NSG menyukai pemuda berbakat ini karena kemampuan dance dan aktingnya. Sarjana Ekonomi dari Universitas Sanata Dharma Jogjakarta yang memiliki banyak hobi olahraga ini sangat yakin pada NSG Star yang akan bersinar di dunia musik Indonesia.

# Twitter : Follow @pangeran229 @GegeNSGstar @suryaleeNSGstar @RyanNSGstar @AnggaraNSGstar @nsgstarmusic
# udahenry di http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4745152
# EMAIL – nsgstarmusic@gmail.com
# MYSPACE – http://www.myspace.com/nsgstarmusic
# BLOGGER – http://nsgstar.blogspot.com/
# FACEBOOK – http://www.facebook.com/nsgstar
# nsgmusic untuk http://www.youtube.com/

Ada lagi boyband MAX5 yang digawangi oleh Ficky, Bayu, Fendi, Reggie dan Taufik. Beda dengan NSG Star, Max5 melibatkan salah satu pentolan grup Pasto sebagai pembina kualitas vokalnya.


Ingin berbeda lagi, ada boyband 3in1 yang mencoba menyatukan 3 komunitas dalam 1 visi dan misi bermusik. Band ini diisi oleh Volland Humonggio dengan basic Martial Arts yang dalam hal ini adalah Capoera sehingga ketika mereka ngedance nampak banget kayak orang lagi bela diri, ada lagi Kris Hasibuan yang mempunyai latar belakang Bboy'in atau breakdance, serta Stenley Mambrasar dengan basic Hip Hop Dance.


Yang unik adalah Volland Humanggio yang berhasil menyabet penghargaan sebagai Aktor Pendatang Baru Terfavorit versi Indonesian Movie Award 2008 (IMA 2008). Cowok yang lahir 23 Juli 1981 ini pernah berperan dalam film Sang Dewi pada 2007 lalu.


Selain sebagai seorang model, penyanyi R&B, dia juga dikenal sebagai atlet beladiri taekwondo dan capoera. Bahkan karirnya ini dimulai dari hanya sebagai pelayan di sebuah hotel di Mangga Dua Jakarta.

Di dunia maya, ketiga band ini juga ramai diperbincangkan. Tapi saya tidak akan menambah rusuh perbincangan itu karena ini adalah opini pribadi. Mereka pun sah-sah saja mencoba peruntungan di dunia musik dengan gaya masing-masing.

Cuma, kunci sukses menurut Motivator Termuda Asia Bong Chandra adalah harus menjadi yang Ter...(entah terunik, terganteng, tergila, tergokil dst). Kalau tidak bisa harus menjadi yang pertama, atau paling tidak menjadi yang terunik dari yang pernah ada. Kita lihat saja, siapa yang akan bertahan dan tumbang!!

Sabtu, 09 April 2011

ISENG

http://´´´´´´´´´ø¢ø´´´´´´´´´´´´´
http://´´´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´´´´´
http://´´´´´¶¶¶¶$1$øø$¶¶´´´´´´´´
http://´´´´1¶ø´´7¶$ø¶¶ø¶´´´´´´´´
http://´´´´1¶¶¶¶¶¶¶¶¶o´¶´´´´´´´´
http://´´´´´$¶¶¶¶¶¶$´´´¶´´´´´´´´
http://´´´´¶¶¶¶¶¶$´´´´´¶´´´´´´´´
http://´´´¶¶¶1´¶¶´7´´¶¶´´´´´´´´´
http://´´´ø´´´´´´¶$¢¶7¶¶¶ø´´´´´´
http://´´´´´´´´´´´ø¶´¶¶¶¶¶¶¶¶´´´
http://´´´´´´´´´ø¶¶¶´¶¶¶¶$$$¶¶´´
http://´´´´´´´o¶¶¶¶¶´¶ø$$$$$$¶´´
http://´´´´´´´¶¶$$¶¶´¶$$$$$$$¶¶´
http://´´´´´´´¶¶$¶¶¶´¶$$$¶¶$$¶¶´
http://´´´´´´´¶¶¶¶¶´´¶$$$¶$$$¶¶´
http://´´´´´´´¶$¶¶¶´´¶$$¶¶$$$$¶´
http://´´´´´´´¶ø¶¶¶´´¶$$$¶$$$$¶´
http://´´´´´´¶¶ø¶¶¶´´¶$$$¶$$$$¶´
http://´´´´´´¶$ø¶¶´´´¶$$$¶¶$$$¶´
http://´´´´´´¶ø¶¶¶´´´¶$$$¶¶$$$¶´
http://´´´´´´¶ø$¶ø´´´¶$$$¶¶$$$¶´
http://´´´´´´¶$¶¶¶´´´¶$$$¶$$$$¶´
http://´´´´´´¶¶$¶¢´´´¶ø$¶¶¶¶¶¶¶´
http://´´´´´´¢ø¶¶¶o7¶¶¶¶¶´´¢¶¶´´
http://´´´´´´¶oø¢¶o´1¶¶ø¶´´´¶´´´
http://´´´´´´¶ø1ø¶o¶ø177ø¶¶¶¶´´´
http://´´´´´´¶7o7o7¶¶oooo771¶´´´
http://´´´´´´¶7oo7$øooooooo1¶´´´
http://´´´´´1¶7oo7¶øooooooo7¶¶´´
http://´´´´´¶øo¢ooo¶7ooooooo¶¶´´
http://´´´´¢¶7oooo7¶7ooooooo7¶´´
http://´´´´7¶¢¢oooo¶ø7ooooooo¶´´
http://´´´´7¶7øooooo¶7oooooo7¶¶´
http://´´´´¶¶7ooooo¢¶¢¢ooooo7¶¶´
http://´´´7¶¶øo7o¢o¢¶1oooooøø¢¶´
http://´´1´´´7¶71117¶o77¢¶oø¢7¶´
http://´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´1´o¶´
http://´´1´´´7¶71117¶o77¢¶oø¢7¶´
http://´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´1´o¶´


┌─┐ ─┐
│▒│ /▒/ phiiissss dhamayyyy... :))
│▒│/▒/
│▒ /▒/─┬─┐
│▒│▒|▒│▒│
┌┴─┴─┐-┘─┘
│▒┌──┘▒▒▒│
└┐▒▒▒▒▒▒
└┐▒▒

- [̲̅̅C̲̲̅̅̅I̲̲̅̅̅N̲̲̅̅̅T̲̲̅̅̅A̲̅] [̲̅̅D̲̲̅̅̅A̲̲̅̅̅M̲̲̅̅̅A̲̲̅̅̅I̲̅]
- [̲̅̅K̲̲̅̅̅A̲̲̅̅̅L̲̲̅̅̅A̲̲̅̅̅U̲̅] [̲̅̅M̲̲̅̅̅A̲̲̅̅̅S̲̲̅̅̅I̲̲̅̅̅H̲̅] [̲̅̅B̲̲̅̅̅L̲̲̅̅̅O̲̲̅̅̅O̲̲̅̅̅M̲̅] [̲̅̅Y̲̲̅̅̅A̲̲̅̅̅K̲̲̅̅̅I̲̲̅̅̅N̲̅,]
- [̲̅̅B̲̲̅̅̅U̲̲̅̅̅T̲̲̅̅̅U̲̲̅̅̅H̲̅] [̲̅̅I̲̲̅̅̅N̲̲̅̅̅F̲̲̅̅̅O̲̅] [̲̅̅L̲̲̅̅̅E̲̲̅̅̅B̲̲̅̅̅I̲̲̅̅̅H̲̅] [̲̅̅L̲̲̅̅̅A̲̲̅̅̅N̲̲̅̅̅J̲̲̅̅̅U̲̲̅̅̅T̲̅]

# [̲̅̅A̲̅][̲̅̅D̲̅][̲̅̅D̲̅]


▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄▀▄

║▌││█│▌│▌▌│▌│█▌│║▌││█│▌│▌▌│▌│█▌║║ ║
║▌││█│▌│▌▌│▌│█▌│║▌││█│▌│▌▌│▌│█▌║║ ║
║▌││█│▌│▌▌│▌│█▌│║▌││█│▌│▌▌│▌│█▌║║ ║
║▌││█│▌│▌▌│▌│█▌│║▌││█│▌│▌▌│▌│█▌║║ ║
║▌││█│▌│▌▌│▌│█▌│║▌││█│▌│▌▌│▌│█▌║║ ║
║▌││█│▌│▌▌│▌│█▌│║▌││█│▌│▌▌│▌│█▌║║ ║
║ 62║8 5 7 1 0 4 6 0 6 6 1 ■ 8 1 8 0 3 1 7 9 1 8 0║
█████████████████████████████████
▂ ▃ ▅ ▆ █ INVITE ALL YOUR FRIENDS █ ▆ ▅ ▃ ▂



۩۞۞۩۩♥۩۞۩♥۩۞۩♥[DIDIK]♥۩۞۞۩♥۩۞۞۩۩۞
´´´´´´¶¶¶¶¶´´´´´´´¶¶´´´´´´´´´´´´´´´¶¶
´´´´´¶´´´´´¶´´´´¶¶´´´´´¶¶´´´´¶¶´´´´´´¶¶
´´´´´¶´´´´´¶´´´¶¶´´´´´´¶¶´´´´¶¶´´´´´´´¶¶
´´´´´¶´´´´¶´´¶¶´´´´´´´´¶¶´´´´¶¶´´´´´´´´¶¶
´´´´´´¶´´´¶´´´¶´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´¶
´´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´¶
´´´¶´´´´´´´´´´´´¶´¶¶´´´´´´´´´´´´´¶¶´´´´´´¶
´´¶¶´´´´´´´´´´´´¶´´¶¶´´´´´´´´´´´´¶¶´´´´´´¶
´¶¶´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´¶¶´´´´´´´´¶¶´´´´´´´´¶
´¶´´´´´´´´´´´´´´´¶´´´´´¶¶¶¶¶¶¶´´´´´´´´´¶¶
´¶¶´´´´´´´´´´´´´´¶´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶
´´¶´´´¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶´´´´´´´´´´´´´´´´´´´´¶¶
۩۞۞۩۩♥۩۞۩♥۩۞۩♥[PAKDE]♥۩۞۞۩♥۩۞۞۩۩۞

▬► [̲̅̅T̲̅][̲̅̅H̲̅][̲̅̅A̲̅][̲̅̅N̲̅][̲̅̅K̲̅][̲̅̅S̲̅]'_ :))
╚═════════════════★


# [̲̅̅F̲̅][̲̅̅O̲̅][̲̅̅R̲̅][̲̅̅E̲̅][̲̅̅V̲̅][̲̅̅E̲̅][̲̅̅R̲̅]

$$_________$$$$$$$$$$_______ ___$$
$$___________$$$$$$_________ ___$$
$$___________$$$$$$_________ ___$$
$$___________$$$$$$_________ ___$$
$$___________$$$$$$_________ ___$$
$$___________$$$$$$_________ ___$$
$$___________$$$$$$_________ ___$$
$$___________$$$$$$_________ ___$$
$$___________$$$$$$_________ ___$$
$$___________$$$$$$_________ ___$$
$$_________$$$$$$$$$$_______ ___$$
$$__________________________ ___$$
$$__________________________ ___$$
$$______$$$$$_______$$$$$___ ___$$
$$____$$$$$$$$$___$$$$$$$$$_ ___$$
$$___$$$$$$$$$$$_$$$$$$$$$$$ ___$$
$$___$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ ___$$
$$____$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$_ ___$$
$$______$$$$$$$$$$$$$$$$$___ ___$$
$$________$$$$$$$$$$$$$_____ ___$$
$$__________$$$$$$$$$_______ ___$$
$$___________$$$$$$$________ ___$$
$$____________$$$$$_________ ___$$
$$_____________$$$__________ ___$$
$$______________$___________ ___$$
$$__________________________ ___$$
$$__________________________ ___$$
$$___$$$$$$$$$_____$$$$$$$$$ ___$$
$$_____$$$$$_________$$$$$__ ___$$
$$_____$$$$$_________$$$$$__ ___$$
$$_____$$$$$_________$$$$$__ ___$$
$$_____$$$$$_________$$$$$__ ___$$
$$_____$$$$$_________$$$$$__ ___$$
$$_____$$$$$_________$$$$$__ ___$$
$$_____$$$$$_________$$$$$__ ___$$
$$_____$$$$$$_______$$$$$$__ ___$$
$$______$$$$$$_____$$$$$$___ ___$$
$$________$$$$$$$$$$$$$_____ ___$$
$$__________$$$$$$$$$_______ ___$$

# [̲̅̅F̲̅][̲̅̅R̲̅][̲̅̅I̲̅][̲̅̅E̲̅][̲̅̅N̲̅][̲̅̅D̲̅]'[̲̅̅S̲̅] :))

"?" Menyisakan Tanda Tanya

"Manusia tidak hidup sendirian di bumi ini...
tapi di jalan setapaknya masing-masing..
semua jalan setapak itu berbeda-beda...
namun menuju ke arah yang sama..
mencari satu hal yang sama...
dengan tujuan yang sama....
yaitu TUHAN"


Begitulah cuplikan prolog dalam thriller film "?" karya Hanung Bramantyo. Sekilas memang akan meneduhkan suasana dan membenarkan bahwa semua agama muaranya sama yaitu beribadah kepada Tuhan.

Lantas, apakah konsep yang dimaknai masing-masing agama itu sudah benar hingga saat ini? Mengapa Hanung memakai nama "Tuhan", bukan "Allah" atau "Yesus"?

Saya mengutip hasil studi Qosim Nursheha Dzulhadi, alumnus Al-Azhar University (Cairo-Egypt) jurusan Tafsir & ‘Ulumu’l-Qur’an. Beliau mengutip pernyataan Dr. Jerald F. Dirk dalam bukunya “Salib di Bulan Sabit” (Serambi, 2006), Mantan diaken di ‘Gereja Metodis Bersatu’ ini mencatat bahwa “penggunaan kata Allah sering kali terdengar aneh, esoterik, dan asing bagi telinga orang Barat yang notabene mayoritas non muslim apalagi bagi orang Islam sendiri yang berpengetahuan dangkal.

Padahal Allah adalah kata dalam bahasa Arab yang berasal dari pemadatan al dan Ilah. Ia berarti Tuhan atau menyiratkan Satu Tuhan. Secara linguistik, bahasa Ibrani dan bahasa Arab terkait dengan bahasa-bahasa semitik, dan istilah Arab Allah atau al-Ilah terkait dengan El dalam bahasa Ibrani, yang berarti “Tuhan”.

El-Elohim berarti Tuhannya para tuhan atau sang Tuhan. Ia adalah kata Ibrani yang dalam Perjanjian Lama diterjemahkan Tuhan. Karena itu, menurutnya, kita bisa memahami bahwa penggunaan kata Allah adalah konsisten, bukan hanya dengan al-Qur’an dan tradisi Islam, tetapi juga dengan tradisi-tradisi biblikal tertua.

Tapi dalam kacamata Islam, terutama pembahasan ilmu Tauhid menjelaskan "Laa ilaaha illa Allah" (Tidak ada seorang tuhanpun yang berhak “diibadahi” secara benar (mutlak), kecuali hanya Allah saja.

Ini tentu berbeda dengan kata El dalam bahasa Ibrani, yang kemudian bisa menjadi El-Elohim, yang diartikan sebagai “Tuhannya para tuhan”. Berarti ada tuhan selain tuhan yang disebut El-Elohim itu.

Sementara dalam Islam, Allah atau Ilah hanya satu. Apalagi jika ditelusuri konsep Tuhan dalam agama Yahudi, yang banyak menyiratkan bahwa “Tuhan” Yahudi adalah ‘Tuhan nasionalistik’, atau private God bagi Yahudi. Di luar Yahudi Tuhannya berbeda.


Di agama Kristen, konsep Tuhan juga berbeda karena masih menganut konsep Trinitas yang sampai saat ini masih menjadi teka teki yang tidak berujung (Bapa, Tuhan dan Roh Kudus).

Bapa adalah Allah, Anak adalah Allah dan Roh Kudus adalah Allah. Satu esensi tetapi tiga oknum. Dan oknum-oknum itu bersatu, tidak terpisah, namun berbeda antara satu dengan lainnya – bersatu dalam ketuhanan (al-lahut) dan dalam sifat-sifat ilahiyah, tetapi berbeda dalam pekerjaan mereka. (Lihat, Nasyid Hana, Khamsu Haqâ’iq ‘an Allah, cet. II, 1999: 25-26).

Satu dalam sifat-sifat Ilahiyyah, tetapi berbeda dalam pekerjaan atau tugas adalah konsep yang “membingungkan”. Inilah yang masih diperdebatkan oleh kalangan kaum kristen.

Padahal dalam Islam sendiri sudah jelas. Informasi tentang asal-usul kepercayaan terhadap Tuhan antara lain tertera dalam QS. Al-Anbiya ayat 92.

Ayat tersebut diatas memberi petunjuk kepada manusia bahwa seharusnya tidak ada perbedaan konsep tentang ajaran ketuhanan sejak zaman dahulu hingga sekarang. Melalui rasul-rasul-Nya, Allah memperkenalkan dirinya melalui ajaran-Nya, yang dibawa para rasul, Adam sebagai rasul pertama dan Muhammad sebagai terakhir.

Sesungguhnya agama yang diturunkan Allah adalah satu, yaitu agama Tauhid. Oleh karena itu seharusnya manusia menganut satu agama, tetapi mereka telah berpecah belah.

Jika terjadi perbedaan-perbedaan ajaran tentang ketuhanan di antara agama-agama adalah karena perbuatan manusia. Ajaran yang tidak sama dengan konsep ajaran aslinya, merupakan manipulasi dan kebohongan manusia yang teramat besar.

Kemudian dalam QS. Al-Maidah ayat 72 dijelaskan Al-Masih berkata: “Hai Bani Israil sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti mengharamkan kepadanya surga, dan tempat mereka adalah neraka.

Dan QS. Al-Ikhlas ayat 1-4 yang menyatakan “Katakanlah, Dia-lah: Allah Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung pada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”

Dari ungkapan ayat-ayat tersebut, jelas bahwa Tuhan adalah Allah. Tuhan yang haq dalam konsep Al-Qur’an adalah Allah. Hal ini dinyatakan antara lain dalam surat Ali Imran ayat 62, surat Shad ayat 35 dan 65, surat Muhammad ayat 19.

Dalam Al-Qur’an diberitahukan pula bahwa ajaran tentang Tuhan diberikan kepada para nabi sebelum Muhammad adalah Tuhan Allah juga.

Dengan mengemukakan alasan-alasan tersebut di atas, maka menurut informasi Al-Qur’an, sebutan yang benar bagi Tuhan yang benar-benar Tuhan adalah sebutan “Allah”, dan kemahaesaan Allah tidak melalui teori evolusi melainkan melalui wahyu yang datang dari Allah. Hal ini berarti konsep tauhid telah ada sejak datangnya Nabi Adam di muka bumi. Esa menurut Al-Qur’an adalah esa yang sebenar-benarnya esa, yang tidak berasal dari bagian-bagian dan tidak pula dapat dibagi menjadi bagian-bagian.

Jadi, ide besar yang diusung Hanung ini memang sangat berani, menawarkan ide pluralisme yang selama ini diusung oleh tokoh-tokoh sebelumnya.

Padahal “Agama yang diridhai oleh Allah adalah Islam” (QS. Al Imran: 19). “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi” (QS. Al Imran: 85)

“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka” (QS. Al-Mujadalah: 22)

Perbedaan memang suatu rahmat. Namun film yang berjudul "?" ini akan menyisakan tanda tanya besar. Siapa yang mendorong film ini keluar? siapa tokoh besar yang ada di belakangnya? Itu akan menjadi "?"

Nusron Wahid, anggota komisi XI DPR RI sekaligus Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Anshor yang membawahi Banser ini bilang film "?" ini memang mengusung tema bagus dan berani yaitu mengusung kebhinekaan. Ide ini tidak ada yang berani mengambil setelah Gus Dur selaku bapak pluralisme wafat.

Dalam sebuah diskusi kecil dengan teman-teman saya, ada yang menyeletuk,"Saya kok jadi takut. Jangan-jangan ini film proyek ya?"

Maklum Hanung sukses menyutradarai "Ayat-Ayat Cinta" yang mengusung poligami dan banyak didukung oleh barisan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).


Lantas film "Sang Pencerah" yang mengusung nama besar KH Ahmad Dahlan sebagai sosok yang divisualisasikan dan tentu saja menguntungkan kelompok Muhammadiyah atau basis kaum Partai Amanat Nasional (PAN).

Kali ini, film "?" mengusung kebhinekaan dan pluralisme. Sesuatu yang didengungkan oleh kelompok Gus Dur atau basis massa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) atau bahkan Jaringan Islam Liberal (JIL).

Ah, semoga lelucon temanku itu salah.

Jumat, 08 April 2011

Beli Nasi Dapat CD

Semalam saya dan dua orang teman makan malam di KFC Cikini. Kebetulan tempat tersebut lumayan dekat dengan kontrakan, sembari mentraktir teman atas ulang tahun saya.

Bingung memilih paket, ternyata seorang cashier KFC bernama Ginanjar Riyadi menyodorkan paket family. Isinya macam-macam dan bisa disesuaikan dengan jumlah yang makan, terutama disesuaikan dengan isi kantong.

Maklum, sore sebelumnya saya harus mentraktir teman-teman saya di tempat berbeda, baik dengan menonton film maupun makan malam. Ahhh..hitung-hitung sedekah aja!!

Kembali ke KFC tadi, kebetulan kami datang bertiga dan kami memilih Paket 3. Paket tersebut berisi 3 nasi organik, 3 ayam, 2 paket goceng (Rp 5.000) bebas pilih, 2 Frestea dan 1 ice coke. Tambahannya, dapat Compact Disc (CD) secara gratis. Wowww..paket yang menggiurkan!

Sebelumnya, si Ginanjar tadi menawarkan 2 CD yaitu CD Antiq Band atau Agnes Monica. Kebetulan, saya lebih senang dengan Agnes Monica dibandingkan band baru tersebut. Akhirnya, saya bisa bersenang-senang dengan teman saya, hanya dengan mengeluarkan Rp 80.000. Cukup hemat!!

Tapi, mengutip pernyataan Tung Desem Waringin dalam buku "Marketing Revolution" menyebutkan "Tidak penting barang yang Anda jual. Tapi yang lebih penting adalah bagaimana cara Anda menjual barang tersebut."

Dari kacamatanya, memberikan sesuatu yang ada embel-embel "GRATIS" akan memberikan efek "menyenangkan pembeli". Dampaknya, pembeli akan disentuh secara emosionalnya dan "dipaksa" untuk membeli.

Padahal, CD yang masih dilabeli dengan bandrol Rp 35.000 ini bisa saja dibeli oleh pihak KFC dengan harga kurang dari itu. Setelah dikompilasi dengan makanan yang ada, harganya bisa diturunkan dengan memaksimalkan keuntungan yang ada. Hasilnya, semua produk KFC plus CD artis bisa laku secara bersama-sama. Paduan pemasaran yang komplit!!!

Kamis, 07 April 2011

Age Is Just A Number

Bagi banyak orang, merayakan ulang tahun dipastikan bakal meriah semeriahnya. Ada kue tart, lagu, hingga kado yang bejibun.

Tapi, itu tidak berlaku untukku. Bagiku, ulang tahun tidak pernah dimeriahkan seperti itu. Bagaimana harus dimeriahkan, padahal momen ultah adalah momen yang mengingatkan kita bahwa jatah umur kita berkurang lagi setahun.

Masalahnya, kita tidak pernah tahu jatah umur hidup kita selama di dunia. Yang pasti, manusia yang pernah dilahirkan dituntut untuk menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Hahaha..jadi sok alim gini ya??

Btw, beberapa hari lalu, aku mendapatkan kutipan dari seorang teman di twitter, yaitu "Age is just a number. But young is forever."

Yah, umur memang hanyalah angka. Bisa dianggap itu berkurang atau bertambah. Namun, Tuhan tidak akan menambah umur seseorang loh?

Di babak baruku ini, aku berharap bisa menjadi pribadi yang semakin bermanfaat bagi orang lain terutama keluarga, masyarakat, agama dan negara. Bentuk riilnya? aku akan melakukan kegiatan yang sesuai dengan tujuan hidupku.

Lalu, apa tujuan hidupku? Aku akan menuliskan tulisanku untuk menyuarakan suara mereka yang tidak didengar.

Terlalu lebay dan berandai-andai ya? emang. Tapi aku berharap bisa mewujudkan hal tersebut. Entah kapan, tapi sampai saat ini aku akan menuju ke sana! Doakan..

Pesan seorang teman lainnya: “Life is not a matter of chance, but a matter of choice."

Lalu “Decisions are the hardest to make especially when its a choice between where you should be and where you want to be.”

Rabu, 06 April 2011

Kenapa (Masih) Enggan Menikah

Beberapa anak muda saat ini (termasuk saya) masih enggan memikirkan sebuah ikatan suci yang disebut pernikahan. Mereka masing-masing melontarkan alasan yang (mungkin) dianggapnya beralasan.

Lantas, kalau tidak memikirkan pernikahan saat ini, apa yang mereka cari sebenarnya? Menurut Alon Gratch, Ph.D., psikolog klinis sekaligus penulis buku If Men Could Talk, ada beberapa faktor utama yang menjadi pertimbangan lelaki sebelum memutuskan untuk mengarungi kehidupan berumah tangga.

1. Kesiapan
Sebanyak 49% lelaki menolak menikah karena merasa belum menemukan pasangan yang tepat, sementara sisanya merasa belum siap berkomitmen.

Tapi kata motivator Mario Teguh, jodoh itu memang di tangan Tuhan. Tapi jodoh akan tetap di tangan Tuhan, selama kita tidak mau menjemputnya. Hehehe..

Kesiapan di sini juga bisa berarti kesiapan materi. Apalagi untuk mengadakan prosesi pernikahan juga memerlukan biaya, walau sebenarnya bisa juga disederhanakan. Termasuk pula, mempersiapkan mahar dan tanggal pernikahan.

2. Kesempurnaan
Untuk berkomitmen dalam suatu hubungan memang diperlukan kedewasaan berpikir. Itulah alasan kenapa muda-mudi saat ini melegalkan yang namanya pacaran. Dengan pacaran, kata mereka, bisa mencari kecocokan atau tidaknya sebuah hubungan. Padahal, itu bukan satu-satunya jalan untuk mengetahui karakter pasangan,kan? Intinya, kesempurnaan memang sesuatu yang mustahil ditemukan.

3. Karir
Bagi sebagian orang, karir terutama jabatan masih menjadi acuan dan pertimbangan bagi orang tua untuk menerima pinangan. Bagaimana bisa menghidupi pasangan kalau dia tidak bisa menghidupi diri sendiri? Baik orang tua, terutama pasangan perempuan akan memikirkan dan selalu mencari pasangan mapan, sebagai jaminan hidupnya kelak. Alhasil, bagi lelaki akan berusaha mati-matian mencari karirnya.

Uniknya, ada survei National Marriage Project, sebanyak 47 % lelaki setuju tidak akan menikah sebelum sanggup memiliki rumah sendiri, dan sebanyak 40% lelaki ingin bisa melangsungkan pesta pernikahan yang indah.

Kalau Anda, kena masalah yang mana?
Intinya, kita harus ikhtiar (berusaha), berdoa dan terus action action action! cari tambahan dana, banyak kenalan dan banyak-banyak minta dikenalkan orang tentang pasangan.

Agar menambah keyakinan, Allah swt telah memberikan pedoman di surat An Nuur (24) ayat 32:

"Dan nikahilah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (nikah) dan hamba sahayamu yang laki-laki dan hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah yang akan memampukan (menkayakan) mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberiannya) lagi Maha Mengetahui.“

Atas janji tersebut, Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu menafsirkan Allah yang menguasai hajat hidup umat manusia memberikan jalan keindahan, kemudahan dan keberkahan bagi mereka yang memilih menyempurnakan dien-nya dengan menikah.

”Carilah kekayaan dengan menikah!” Kata Ibnu Mas’ud RA.

Rasul juga bersabda, “Nikahkanlah orang-orang yang masih sendirian di antara kamu, sesungguhnya Allah akan memperbaiki akhlak mereka, meluaskan rezeki mereka, dan menambah keluhuran mereka”.

Selain itu, “Ada 3 golongan orang-orang yang dijanjikan pertolongan Allah. (salah satunya) seorang yang menikah karena ingin menyucikan dirinya.”

Jadi, bila ingin menjemput pertolongan Allah yang tak terhitung keAgungan dan keberkahanya. Menikahlah!!!

Selasa, 05 April 2011

Cinta Ala Gnomeo Juliet

Apakah kalian sudah pernah membaca roman "Romeo & Juliet" karya sastrawan dunia William Shakespeare? Atau minimal kalian sudah pernah melihat filmnya yang sudah diadaptasi di berbagai negara?

Ya, roman tersebut mengisahkan perjalanan cinta antara dua manusia yang terhalang oleh restu orang tua. Daripada menikah dengan orang yang tidak dicintai,Juliet sampai rela minum racun hingga mati. Akhirnya Romeo pun mengikuti langkah yang sama dengan Juliet.

Tak jauh beda dengan versi aslinya, film animasi Gnomeo Juliet juga mengisahkan tema yang sama. Cuma tokoh yang dimainkan berganti dengan gnomeo (patung keramik) dan dibikin secara animasi.

Uniknya, akhir cerita film ini dibikin happy ending yaitu Gnomeo dan Juliet bisa menikah.

Sebenarnya, film ini biasa aja,hanya mengubah ending cerita yang selalu sama dari yang empunya cerita. Lepas dari itu, film ini sebenarnya menceritakan tentang pentingnya persahabatan antar tetangga (masalahnya di film ini ada permusuhan antara keramik merah dan biru), ketulusan cinta dan pentingnya komunikasi antara anak dan orang tua.

Biar tambah segar, film ini dikasih lelucon ringan. Seperti laptop merk Apple yang diganti dengan logo pisang. Lalu tingkah boneka keramik dan seluruh isi taman yang selalu mengocok perut.

Akhir pekan lalu, ketiga temanku curhat tentang masalah cintanya. Ada yang Cinta Lama Bersemi Kembali (CLBK), gemes dengan teror sms seorang cowok (tampaknya lagi kasmaran dan ingin menembak cewek) hingga konflik cinta segitiga plus pacaran beda agama.

Ah, cinta memang warna-warni. Membuat pelakunya selalu salah tingkah dan bingung mengambil sikap.

Belajar dari Gnomeo dan Juliet, kita harus mengejar cinta kita dengan cara-cara positif dan menghindari hal ceroboh agar pasangan tidak ilfeel.

Kata motivator Mario Teguh,"Jodoh itu memang di tangan Tuhan. Tapi jodoh itu tetap akan di tangan Tuhan,jika kita tidak mengambil dan menjemputnya."

Lalu bagaimana caranya?? Cukup tiga langkah saja: Ikhtiar (dicari sendiri,minta dikenalkan teman,ikut biro jodoh dsb), Doa (memohon petunjuk keyakinan hati terhadap calon yang dipilih) dan akhirnya Pasrah (kepada Tuhan).


Sent from my Psycholove Writer's BlackBerry®
powered by: www.didikpurwanto.blogspot.com