Islamic Widget

Sabtu, 22 November 2008

Satu Dollar Untuk Palestina

Untuk membantu rakyat Palestina, jangan hanya konser musik dan koar-koar
semata. Ada hal kecil yang bisa kita lakukan yaitu menyumbang dana atau hanya
sekadar doa.



Kalimat tersebut terucap dari mulut ustadz Hasan Dalil al Batawi. Lelaki kelahiran asal Betawi, 46 tahun silam ini memberikan tausyiah berapi-api tentang apa yang bisa kita lakukan untuk saudara muslim kita di Palestina.
Di Palestina ini, terdapat sebuah bangunan bersejarah bahkan telah disebutkan dalam Al Quran, 3 Masjid besar yang harus (jika mampu) dikunjungi oleh umat muslim. Yaitu Masjid Al Aqsa, yang saat ini sedang & akan terus dihancurkan oleh Zionis Israel.

Tak usah berpanjang lebar tentang Palestina. Karena cerita ini sudah klasik meski tanpa penyelesaian berarti baik bagi negeri Islam sendiri maupun yang ingin menghancurkan sekaligus menggantinya menjadi negara Israel Raya. Rakyat Palestina telah menderita di negerinya sendiri selama lebih dari 60 tahun. Konflik tersebut sampai sekarang belum ada solusi berarti. Untung saja, sejak 31 Oktober hingga 2 November diselenggarakan Kongres Penyelamatan Palestina di JCC Jakarta.


Semoga saja, kongres itu mampu memberikan solusi bagi saudara kita di sana, Palestina. Dan mereka lekas mendapatkan haknya, yaitu negara Palestina merdeka.

Sebagai wujud simpati, Komite Nasional Untuk Rakyat Palestina (KNRP) menggagas Konser Musik Religi. Acara yang digelar di Hall Basket Gelora Bung Karno Senayan Jakarta (2/11) tersebut diramaikan oleh orasi ketua MPR, Hidayat Nurwahid, grup nasyid Izzatul Islam, Shoutul Harokah, Justice Voice, Sulis, Ebieth Beat A dan special performance grup Nasyid dari Palestina Firqotul I'tishom.
Digelar dalam dua sesi dan per sesi tiketnya hanya Rp10.000 saja, pertama (09.30 - 12.00) dan kedua, (12.30 - 15.00), ikhwan dan akhwat sudah memadati hall mungil tersebut. Lantunan takbir berkumandang menandakan kita siap membantu Palestina.


"Sebagai umat muslim yang di dalam hatinya masih ada rasa La ilaha illallahu,
jangan hanya sekadar bersuka ria menonton konser, teriak takbir dan cuma diskusi
doank (ngomong melulu) tapi tanpa aksi. Sudah saatnya kita bergerak, memberikan
sesuatu yang bisa kita beri, minimal doa," tukas ustadz Hasan di sesi kedua
konser tersebut.


Hingga saat ini, negeri kita sudah merdeka. Tapi negeri kita ternyata sampai sekarang masih terjajah. Buktinya banyak tayangan sampah yang menjejali televisi kita. Terutama di bulan Ramadhan, lanjut ustadz Hasan tersebut,ibadah kita dilenakan oleh tayangan tidak bermutu tersebut. Ini bukti bahwa iman kita masih rendah, terlalu banyak dikesampingkan oleh televisi dan malah lupa terhadap ibadah Ramadhan.

Apalagi di luar Ramadhan, tayangannya tambah menggila. Kini, penjajahan itu senantiasa harus dikurangi. Minimal jangan menonton acara tidak bermutu dan tidak menambah iman.
Sekarang, kalau ada sunduq (infak untuk Palestina), jangan ragu untuk memberikan bantuan. Minimal satu dollar (Rp10.000) atau semampunya kita. Toh, di setiap ibadah kita harus tentu ada doa untuk memberikan kemenangan bagi rakyat Palestina.

Tidak ada komentar: