Satpam Senci

Sebenarnya hari ini bukan hari khusus atau hari penting tentang sesuatu. Tapi dari pagi hari, kerjaanku emang super sibuk. Kerjaan dimulai dari pukul 10 pagi, ada liputan Paket data Akses Axis di Pizza Marzano Senayan City. Aku berangkat dari kos di Salemba pukul 09.30 wib. Bukan mendadak, karena emang aku baru bangung jam 08.30. Setelah persiapan selesai, aku pun berangkat naik bus kota P67 arah Senen-Blok M. Untung saja, bis ini berjalan cepat & jalanan ga terlalu macet. Alhamdulillah.

Sampe di Senci jam10.15. Beruntung masih ada kesempatan 45 menit lagi sebelum acara selesai.He..he..Tapi aku bingung sekali saat mencari lokasi Pizza Marzano tersebut. Pas di lokasi pengecekan by Satpam, tumben saja Satpam Senci galak sekali. Tidak seperti biasanya yang selalu ramah. "Mau ke mana? karyawan apa?" tanya Satpam hitam itu sambil memeriksa tasku yang berat. Sumpah, jawabannya tidak mengenakkan sekali.

Lepas dari pintu singa, aku masuk ke receptionis. Untung mereka sigap walau sedang membaca koran. Seorang cewek menunjukkan ke arah Debenhams dan masuk melalui pintu itu. Aku pun berjalan menyusuri Debenhams di lantai Ground. Pas aku masuk, tiba-tiba ada satpam lagi menyetopku. "Mau ke mana?"tanyanya sinis. Lagi-lagi baru aku ketahui satpam atau apalah sebutannya di Senci, tidak ramah sekali. Sumpah. Aku sama sekali tidak diperbolehkan masuk ke Pizza Marzano, walau hanya tinggal lurus saja. Saat dia menunjukkan jalannya, sama sekali tidak ramah. "Pokoknya kamu keluar dulu, nanti lewat luar," jawabnya dengan nada keras.

Aku pun menurutinya walau aku sudah bilang akan mengikuti acara di Pizza Marzano itu. Tapi tetap saja, satpam itu menuruhku ke luar mall. Sampai di depan pintu kaca (pintu masuk timur berhadapan dengan Plaza Senayan, aku melongok ke samping kiri. Ternyata acara Axis ada di samping dan pintu masuknya dari situ. Oalaaahhhh...kok aku g ngelihat tumpukan goody bag Axis itu yach!!

Tiba-tiba lagi, ada satpam tadi (pintu masuk) datang mendekatiku. "Mau ke mana? kalau mau ke luar lewat sana. Bukan lewat sini," sungutnya sambil hampir merangkulku dan mendorong ke pintu ke luar. Sueerrr, satpam yang keterlaluan. Celakanya, aku tidak mengingat namanya. Kayaknya tidak ada namanya deh. Kalo ada, malah akan aku adukan dan bikin surat pembaca ke semua media.

Enak saja memerlakukan orang seenaknya. Mungkin dia mengira, aku masih ABG yg ga jelas mau ke mana. Susah punya tampang ABG gini...

Pas aku masuk ke Pizza Marzano, di depan registrasi kusapa cewek itu."Eh, mas Didik ya??aku Stephanie yang kemarin telfon untuk Media Audit Axis? masih ingat kan?" jelas cewek itu ramah. Seketika marahku hilang dan berubah menjadi sedikit cool.

Axis, baik ya??

Pas masuk, tinggal sesi foto bersama. Aku pun belum sempat memasukkan baterai kamera. Pas mau buka tas, foto bersama Johan Buse dan Pak Paras Nasution itu sudah bubar. Ya udah..ntar minta PR-nya saja. Selesai wawancara ini itu dan basa basi dengan PR-Maverick, aku sebenarnya mau pulang saja. Maklum makanannya cuma pizza dan itu tidak ada di mejaku. Kosong. Lapar nih.

Untung aja ada PRnya yang mendekatiku dan mengajak ngobrol. Tiba-tiba pelayannya menyodorkan secangkir teh. Kemudian ada dua piring pizza. Lhaaa..malah ga jadi pulang dan harus menemani PR itu. Ya su..

Jam sudah menunjukkan pukul 11.30 wib. Sudah saatnya sholat Jumat. Aku segera melenggang ke Mushola Executive di lantai LG. Pas nyampe sana masih sepi. Aku tilawah sampe 108 ayat dan waktu mencapai 12.09 wib. Perasaan kok ga enak, aku tanya ke petugas penjaga sepatu. Ternyata sholat jumat-nya ada di lantai 6.

Beruntung satpam dan penjaganya baik hati. Waktu aku keterusan jalan, satpam itu menunjukkan lift terdekat ke lantai 6 di dekat mushola itu. Sontak, lift itu langsung membawaku ke lantai 6 yang merupakan parkir mobil dan disulap sebagai tempat sholat jumat. Never mind..toh banyak orang kan?