Barusan gw ikutan acara ulang tahun (ultah) sobat gw. Setelah memberikan ucapan selamat, kita langsung digiring ke cafe tenda di depan Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Namun sampe sekarang gw masih terngiang ucapan teman yang tidak perlu mengucapkan selamat ulang tahun ke orang yang sedang berulang tahun. Apalagi sampe mengucapkan "Semoga panjang umur." Kok??
"Umur itu urusan Tuhan boy..jadi ga usah ngarep mau dipanjangin atau dipendekin. Semua sudah ditentukan sejak kita lahir," ucap temenku.
Jika dipikir lagi, betul juga kata temen gw itu. Meski kita memohon-mohon supaya dipanjangkan hingga 1000 tahun lagi, jika malaikat Izrail (si pencabut nyawa) sudah mendapat instruksi dari Tuhan agar segera mencabut maka tidak ada pledoi, peninjauan kembali (PK) ataupun naik banding. Semua akan putus...
Hiks..jadi ingat kakak dari nenek gw yang meninggal hari ini karena sakit paru-paru. Padahal lebaran kemarin masih sempat ngobrol dengan beliau. Dan Desember kemarin tampaknya masih baik-baik saja. Tapi, firasatku mengatakan ada sesuatu yang terjadi dengan keluargaku itu. Ahad kemarin, nyokap telepon mengabarkan bahwa kakak dari nenek gw itu habis dari UGD. Dan kemarin malam, adik gw kasih pesan singkat bahwa kakak nenek gw itu sudah meninggal.
Yap, umur memang rahasia Tuhan dan kita tidak pernah tahu rahasia Tuhan dalam menuliskan cerita kehidupan kita. Begitu juga tentang jodoh. Kalau dari perkataan mereka, pertemuannya tidak diduga-duga. Malah gw sempat menjadi saksi kisah percintaan mereka. Ah..senengnya..
Hmmm..kembali lagi ke ultah tadi. Pas ultah kita diingatkan bahwa umur kita sudah berkurang satu tahun dari umur yang dirahasiakan Tuhan itu. Agar kita tidak mubadzir alias sia-sia menjalani hidup, maka sebaiknya kita menata diri. Apa saja yang sudah kita perbuat,katakan atau pikirkan? adakah yang sudah menyenangkan hati orang lain atau minimal bisa menjadi pahala kecil bagi kita maupun orang-orang terdekat kita..
Ah..kayaknya cuma hati kita yang tahu, seberapa banyak dosa kita..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar